Selasa, 25 Januari 2011

PKLH UNTUK PERGURUAN TINGGI

PKLH UNTUK PERGURUAN TINGGI


Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup
Dosen : Yuniar Purwanti, SP.

Oleh :
Nama : Gina Pradina Irawan
Kelas : 2 - C
NIM : 09512001





Jurusan Pendidikan Matematika
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
STKIP- GARUT
2011







PKLH UNTUK PERGURUAN TINGGI

BAB I
PENDAHULUAN


Pengantar Perlunya/ Latar Belakang Pentingnya PKLH dalam Pendidikan

Kepedulian terhadap lingkungan hidup makin tinggi, diantaranya:
Konferensi Lingkungan Hidup se Dunia dibuka pada tanggal 5 Juni 1972 bertempat di Stockholm Swedia (sekarang diperingati sebagai Hari Lingkungan Hidup se Dunia);
Pada tahun 1992 berlangsung Konferensi Pembangunan dan Lingkungan dilanjutkan dengan KTT Bumi (Earth Summit) di Rio de janeiro Brazil tanggal 1 – 14 Juni 1992.
Yang memutuskan untuk mencanangkan pola pembangunan baru yang dikenal dengan Pembangunan Berkelanjutan yang Berwawasan Lingkungan.
Pembangunan berkelanjutan (sustainable development) adalah pembangunan untuk memenuhi keperluan hidup manusia masa kini dengan tidak mengabaikan kepentingan manusia pada generasi yang akan datang, diantaranya:
Keberlanjutan ekologi
Keberlanjutan ekonomi
Keberlanjutan social dan budaya
Keberlanjutan politik
Keberlanjutan pertahanan keamanan
Guna mendukung pelaksanaan PBBL (Pembangunan Berkelanjutan yang Berwawasan Lingkungan) di Indonesia didukung dengan munculnya Pendidikan Lingkungan Hidup (PKLH) yang diharapkan:
Mampu menjadi ajang pendidikan dalam upaya menuju kehidupan berkelanjutan di bumi;
Mampu menjadi warga pengamal dan pengembang IPTEK yang ramah lingkungan dan hemat SDA
Mampu menerima dan menjalankan etika dan moralitas insane pembangunan berkelanjutan.

Masalah Lingkungan
Masalah lingkungan hidup di Indonesia:
Kemerosotan SDA dan perusakan lingkungan
Penyempitan wilayah hutan
Bertambahnya lahan kritis
Pencemaran lingkungan
Pencemaran tanah
Pencemaran air
Pencemaran udara

Masalah Kependudukan
Masalah kependudukan di Indonesia:
Jumlah penduduk yang besar
Pertumbuhan penduduk yang tinggi
Sebaran penduduk yang tidak merata
Perpindahan penduduk dari desa ke kota
Komposisi penduduk yang kurang menguntungkan
Kualitas SDM yang rendah

Pembangunan (Orientasi Baru Pembangunan)
Pembangunan adalah proses pengolahan sumber daya alam dan sumber daya manusia dengan memanfaatkan teknologi. Karena pembanunan membutuhkan dan memanfaatkan SDA dan SDM sedangkan SDA mudah rusak, kritis bahkan habis maka diperlukan perubahan perilaku pembangunan. Lahirlah model pembangunan lain yakni pembangunan berkelanjutan (sustainable development) yang berorientasi pada pemenuhan kebutuhan pada saat ini tanpa mengurangi kemampuan generasi mendatang dalam pemenuhan kebutuhannya.
Indikator keberhasilan:
Mortalitas bayi yang terus menurun;
Umur harapan hidup meningkat;
Kemampuan baca tulis meningkat;
Anak sekolah semakin banyak;
Produksi pangan meningkat lebih cepat daripada pertumbuhan penduduk.

Menurut D. Chiras penyebabnya adalah:
Imperialism biologis
Saya vs Bukan Saya
Tumbuhan frontier mentality
Pembangunan dengan mengembangkan ilmu dan teknologi yang makin canggih
Anggapan bahwa SDA bumi tidak terbats
Manusia ada di atas alam
Ekonomis

Ada 2 hal yang harus ditangani sungguh- sungguh yaitu: kependudukan lingkungan hidup sesuai dengan KTT Bumi yang isinya tentang integrasi kependudukan, lingkungan hidup dan pembangunan.
Komisi dunia untuk lingkungan dan pembangunan (WECD)
Our Common Future:
Jumlah populasi manusia semakin banyak
Bumi makin pana karena efek rumah kaca
Rusaknya lapisan ozon
Naiknya permukaan laut
Air bersih tawar sukar diperoleh
Terjadinya hujan asam
Luas hutan semakin berkurang
Lahan pertanian semakin tandus
Padang pasir makin meluas
Musnahnya berbagai spesies organisme
Pencemaran

Peranan Pendidikan (PKLH)
Pendidikan berusaha mengubah tingkah laku peserta didik dalam berpikir, bersikap dan bertingkah laku.
Siswa diusahakan sejak dini untuk berpikir dan bertindak arif terhadap lingkungan.
Pendidikan harus diarahkan untuk meningkatkan kemampuan manusia dalam mengatasi masalah-masalah yang berkaitan dengan kepadatan penduduk.
PKLH harus diberikan pada semua jenis dan jenjang pendidikan baik formal maupun non formal.
Sasaran PKLH diarahkan pada:
Kesadaran
Pengetahuan
Sikap
Keterampilan
Kemampuan evaluasi
Partisipasi


BAB II
LINGKUNGAN HIDUP


Pengertian Lingkungan Hidup
Kesatuan ruang, semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya yang mempengaruhi kelangsungan hidup dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya.

Pengertian dan Klasifikasi Ekosistem
Ekosistem adalah interaksi atau saling ketergantungan antara makhluk hidup dengan makhluk hidup lainnya dan antara makhluk hidup dengan lingkungannya.
Tipe- tipe ekosistem:
Ekosistem Daratan
Tundra
Merupakan padang rumput yang terdapat di daerah kutub yang bersalju dan ber-es abadi.
Flora : lumut, rumput, dan semak belukar.
Fauna: kelinci, rusa, serigala, beruang.
Taiga
Merupakan hutan yang didominasi oleh tumbuhan berdaun jarum.
Flora : didominasi cemara dan pinus.
Fauna : rusa, anjing hutan, serigala, kucing liar.
Hutan Iklim Sedang
Terdapat di daerah iklim sedang yang banyak hujannya, terdiri dari hutan gugur, hutan evergreen, hutan hujan.
Flora : pinus, tumbuhan berdaun lebar, rerumputan.
Fauna : rusa, tupai, anjing.
Hutan Hujan Tropis
Hutan yang amat kaya dengan keanekaragaman hayati, terdapat di sepanjang khatulistiwa.
Flora : tumbuhan berdaun lebar yang tidak gugur.
Fauna : 40% jenis hewan yang hidup di permukaan bumi.
Savana
Merupakan ekosistem padang rumput yang terlentak di daerah lintang dengan suhu rata- rata tinggi, musim kering lebih dari 6 bulan, 6 bulan berikutnya turun banyak hujan.
Flora : rumput, semak, dan pohon yang menggugurkan daunnya pada musim kering.
Fauna : kelinci, serigala, kijang.
Padang Rumput Iklim Sedang
Terletak di daerah pedalaman benua yang mempunyai suhu rata- rata sedang.
Flora : rumput, semak dan belukar.
Fauna : domba, kelinci, serigala.
Padang Pasir
Merupakan daerah yang terdiri dari bukit-bukit pasir tandus yang hanya ditutupi batu dan pasir.
Flora : kaktus dan tumbuhan berdaun kecil.
Fauna : hewan yang tahan terhadap kekurangan air.
Ekosistem Perairan
Air tawar
Danau
Rawa
Kolam
Sungai
Air laut
Pantai
Terumbu karang
Laut lepas
Mangrove
Ekosistem Buatan
Perkotaan
Pemukiman
Industri
Pertanian/ Perikanan
Sawah
Kebun
Kolam
Danau
Pariwisata

Lingkungan Hidup Sosial

Individu adalah satu kesatuan yang paling kecil dan terbatas bila dibandingkan dengan masyarakat.
Manusia senantiasa membutuhkan orang lain atau masyarakat di mana ia tinggal untuk memenuhi segala kebutuhannya. Manusia sebagai makhluk sosial hidup dalam masyarakat baik dalam lingkungan masyarakat kecil maupun masyarakat luas.
Masyarakat adalah kelompok manusia yang telah hidup bekerja sama cukup lama sehingga mereka dapat mengatur diri mereka sebagai satu kesatuan masyarakat/ sosial dengan batas- batas yang dirumuskan sekurang- kurangnya 2 orang. Syarat lainnya yaitu orang- orang yang ada di dalamnya hidup bersama dalam waktu yang cukup lama.
Ciri-ciri masyarakat:
Adanya sejumlah orang
Tinggal dalam daerah tertentu
Mengadakan atau mempunyai hubungan tertentu yang tetap/ teratur satu sama lain
Sebagai akibat hubungan itu membentuk satu sistem hubungan antar manusia
Mereka terlibat karena memiliki hubungan bersama
Mengadakan ikatan/ kesatuan berdasarkan unsur-unsur sebelumnya
Berdasarkan pengalaman ini, akhirnya mereka mempunyai perasaan solidaritas dan perasaan berbagai rasa
Sadar akan saling ketergantungan satu sama lain
Berdasarkan sistem yang terbentuk, dengan sendirinya membentuk kebudayaan bersama- sama hubungan antar manusia.

Masyarakat dan Kebudayaan

Masyarakat memiliki kebiasaan dan kebudayaan yang berbeda yang dipengaruhi oleh situasi seperti sejarah, iklim, sumber alam, politik sehingga ada kebudayaan Barat, kebudayaan Timur, budaya Indonesia, India dsb.
Dalam kebudayan terkandung standar normative untuk perilaku tertentu. Oleh karena itu kebudayaan dapat dipandang sebagai cara hidup atau way of life yang harus dipelajari sama-sama dan diikuti oleh warga masyarakat atau kelompok masyarakat.

Kelompok Masyarakat
Soerjono Soekanto (1990) menyebutkan beberapa kriteria untuk menyatakn suatu kelompok tertentu adalah kelompok masyarakat, antara lain:
Setiap kelompok harus sadar bahwa ia merupakan bagian dari kelompok yang bersangkutan.
Ada hubungan timbale balik antara anggota yang satu dengan anggota yang lainnya dalam kelompok itu.
Ada satu factor yang dimiliki bersama oleh anggota-anggota kelompok itu, sehingga hubungan antar mereka tambah erat.
Berstruktur, berkaidah dan mempuyai pola perilaku.

Status, Kelas dan Stratifikasi Sosial

Kedudukan atau status : posisi seseorang atau sekelompok orang dalam suatu kelompok sosial.
Cara mendapat status:
Otomatis
Melalui usaha
Kelas : berdasarkan kemampuan manusia untuk menilai. Masyarakat digolongkan menjadi masyarakat kelas bawah, menengah, dan kelas atas.
Stratifikasi sosial : pelapisan sosial berhubungan erat dengan kelas status dan kedudukan manusia atau keluarga masyarakat.

BAB III
KEPENDUDUKAN


Pengertian Kependudukan
Kependudukan melibatkan demografi yakni ilmu yang mempelajari penduduk suatu wilayah mengenai jumlah, struktur dan perubahannya.

Sumber data Penduduk
Sensus Penduduk
Sensus penduduk adalah perhitungan penduduk yang mencakup wilayah suatu Negara yang dilakukan dengan cara pencacahan langsung tiap orang atau tiap rumah tangga.
Di Indonesia pernah dilakukan pada tahun 1961 dan tahun 1971 dan yang terakhir adalah pada tahun 2010.
Registrasi Penduduk
Registrasi penduduk adaalh suatu sistem registrasi yang dilakukan secara tetap oleh pemerintah setempat dengan cara mencatat setiap kelahiran, kematian, adopsi, perkawinan, perceraian, perubahan pekejaan, maupun perybahan tempat tinggal.
Di Indonesia registrasi penduduk dilakukan oleh Departemen Dalam Negeri, Departemen Agama, Kantor Imigrasi, Departemen Kehakiman, Departemen Kesehatan, dan Biro Pusat Statistik.
Survai
Dilakukan oleh Biro Pusat Statistik bekerja sama dengan departemen-departemen terkait. Misalnya Survey Ekonomi nasional, Survey Pendidikan, Survey Ketenagakerjaan dsb.

Komposisi dan Piramida Penduduk
Komposisi penduduk disusun berdasarkan:
Biologis : umur dan jenis kelamin.
Ekonomis : lapangan kerja, tingkat pendapatan, dsb.
Sosial : Tingkat pendidikan, kemampuan membaca, status perkawinan, agama, dsb.
Geografis : berdasarkan tempat tinggal (desa, kota propinsi, dsb).

Piramida Penduduk
Merupakan penyajian secara grafik komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin.
Contoh piramida penduduk
Tipe Ekspansif (Bangladesh)
Tipe Konstruktif(Singapura)
Tipe Statis(Swedia)

Pengukuran Kependudukan
Jumlah Penduduk

Rumusnya:
P2=P1+(B-D)atau P2=P1+(B-D)+(I-E)
Keterangan:
P2 = Jumlah penduduk yang hendak dihitung
P1 = Jumlah penduduk permulaan
B = Banyaknya kelahiran
D = Banyaknya kematian
I = Banyaknya imigrasi
E = Banyaknya emigrasi
Laju Pertumbuhan Penduduk

Rumusnya:
(P2-P1):P3×100%
P3=P1+(P2-P1):2
Keterangan:
P2 = Banyaknya penduduk pada akhir tahun
P1 = Banyaknya penduduk permulaan tahun
P3 = banyaknya penduduk pertengahan tahun
Pengukuran Fertilitas
Fertilitas adalah banyaknya kelahiran hidup yang dilahirkan oleh sekelompok wanita dalam satu wilayah pada waktu tertentu.
Angka Kelahiran Kasar (CBR = Crude Birth Rate)
CBR=(jumlah kelahiran hidup dalam satu tahun)/(jumlah penduduk pertengahan tahun)×1000
Angka Laju Fertilitas Umum (GFR = General Fertility Rate)
GFR=(banyaknya kelahiran hidup 1 tahun)/(banyaknya wanita umur 15-49)×1000
Rasio Anak wanita (CWR = Child Woman Ratio)
CWR=(banyaknya anak umur 0-4 tahun)/(banyaknya wanita umur 15-49)×1000
Pengukuran Mortalitas
Angka Kematian Kasar (CDR = Crude Death Rate)
CDR=(angka kematian pada tahun X)/(jumlah penduduk pertengahan tahun X)×1000
Angka Kematian Menurut Umur (ASDR = Age Spesific Death Rate)
ASDR=(jumlah kematian kelompok umur tertentu)/(jumlah pend tengah tahun kelompok umur tertentu)×1000
Angka Kematian Bayi (IMR = Infant Mortality Rate)
IMR=(D(0))/B×1000
D (0) = jumlah kematian bayi umur di bawah 1 tahun pada tahun tertentu
B = jumlah kelahiran hidup pada tahun tertentu.

Migrasi
In Migration (Mi)
Mi=(jumlah migrasi masuk)/(jumlah penduduk negara tujuan)×1000
Out Migration (Mo)
Mo=(jumlah migrasi keluar)/(jumlah penduduk negara asal)×1000
Netto Migration (Mn)
Mn=(jumlah migrasi yang masuk keluar)/(jumlah penduduk )×1000

BAB IV
SUMBER DAYA ALAM


Pengertian dan Klasifikasi Sumber Daya Alam (SDA)
Sumber daya alam adalah unsur- unsur lingkungan baik fisik maupun hayati yang diperlukan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhannya dan meningkatkan kesejahteraannya.
Klasifikasi SDA
Berdasarkan sifatnya
SDA yang terbarukan (renewable)
Contoh : hewan, tumbuhan, mikroba, air, tanah.
SDA yang tidak terbarukan (non renewable)
Contoh : minyak tanah, gas bumi, batu bara.
SDA yang tidak habis
Contoh : matahari, energy.
Berdasarkan potensinya
Sumber daya alam materi
Contoh : batu, besi, emas, kayu, dsb.
Sumber daya alam energi
Contoh batu bara, minyak bumi, gas bumi, dsb.
Berdasarkan jenisnya
Sumber daya alam non hayati (abiotik)
Contoh : bahan tambang, tanah, air
Sumber daya alam hayati (biotik)
Contoh : hewan, tumbuhan, manusia

SDA Pangan dan Pertanian

Semua SDA yang dapat digunakan sebagai abhan pangan bagi manusia dan diusahakan dalam kegiatan pertanian.
Contoh : sawah dan kebun/ perkebunan.

SDA Air
Air sangat penting bagi kehidupan. Kekurangan dan kelebihan air dapat menimbulkan masalah.
Kuantitas air : (tetap 1,3 – 1,4 km3)
Kualitas : berubah
Kebutuhan air sangat nyata bila dikaitkan:
Pertambahan penduduk
Kebutuhan pangan
Peningkatan industrialisasi
Perlindungan ekosistem terhadap teknologi
Persyaratan air minum:
Syarat fisik:
Air harus bersih dan jernih
Tidak berwarna
Tidak berbau dan tidak berasa
Syarat kimia:
Tidak boleh mengandung bahan kimia yang dapat mengganggu segi pemakaian dan segi kesehatan.


BAB V
MASALAH LINGKUNGAN DAN KEPENDUDUKAN


Populasi Manusia
Pertumbuhan penduduk yang masih tinggi
Indonesia menempati peringkat keempat jumlah penduduk terbanyak di dunia setelah RRC, India, dan Amerika Serikat, urutan ketiga di Asia setelah RRC, dan India, dan urutan terbanyak di antara Negara- Negara ASEAN.
Sebaran penduduk yang tidak merata
Bagi Indonesia penyebaran penduduk yang tidak merata merupakan masalah yang cukup serius terutama dalam pemanfaatan SDA, SDA hayati, kegiatan ekonomi, pertahanan keamanan, dan pembangunan nasional. Penduduk terkonsentrasi di pulau Jawa (60% dari jumlah penduduk Indonesia padahal luasnya 7% dari daratan ndonesia.
Komposisi penduduk yang tidak menguntungkan
Masalah yang ada adalah meningkatnya pasangan usia subur dan peningkatan jumlah penduduk usia lanjut.
Perpindahan penduduk ke kota
Hampir 40% jumlah penduduk Indonesia hidup di perkotaan. Daya tarik mereka untuk pergi ke kota adalah factor pendidikan, ekonomi, dan sosial budaya. Akibat yang terjadi adalah timbulnya masalah- masalah: penyediaan perumahan, fasilitas perkotaan, kemacetan lalu lintas, pembuangan sampah, pencemaran, dsb. Akibatnya terjadi transformasi areal pertanian menjadi kawasan pemukiman, jalan, pusat perbelanjaan, areal parker, dsb.
Kualitas penduduk yang rendah
Kualitas penduduk Indonesia masih rendah terutama dilihat dari tingkat pendidikan yang masih rendah, tingkat pendapatan yang masih rendah yang mengakibatkan angka kemiskinan yang tinggi, angka pengangguran yang masih tinggi, kualitas hidup (gizi) yang masih rendah, angka pesakitan masih tinggi, angka mortalitas yang masih tinggi terutama pada balita, dan umur harapan hidup yang masih rendah.

ERK (Efek Rumah Kaca) dan Pemanasan Global
Efek rumah kaca terjadi karena meningkatnya lapisan gas terutama karbondioksida yang menyelubungi bumi. Gas Rumah Kaca (GRK) ini banyak dihasilkan dari aktivitas manusia terutama dalam penggunaan energy fosil (minyak batu bara, gas). Dalam keadaan normal, gas rumah kaca (CO2, NO2, SO2, O3) menyebabkan lapisan atmosfer bumi menjadi hangat karena pantulan sinar matahari yang menyinari bumi diserap oleh GRK. Tetapi jika GRK ini makin menebal, maka selimut gas ini akan makin banyak memantulkan kembali panas matahari yang menyinari bumi. Akibatnya suhu bumi akan makin tinggi dan adanya perubahan iklim global.
Menurut perkiraan, dalam waktu 50 tahun yang akan dating suhu bumi akan meningkat rata- rata 3 derajat Celcius. Hal ini akan menyebabkan mencairnya gunung es yang ada di kedua kutub. Akibatnya permukaan air laut akan makin tinggi dan menenggelamkan daratan yang rendah, dan daerah yang kering akan makin kering dan tandus. Akibat jangka panjang yang mungkin timbul di antaranya menurunnya produktivitas pertanian, peternakan, dan perikanan.

Penipisan Lapisan O3 (Ozon)
Lapisan Ozon (O3) terdapat kira-kira 30 km di atas permukaan bumi. Lapisan ozon ini berfungsi menahan 99% dari radiasi sinar ultraviolet yang berbahaya bagi kehidupan di antaranya adalah kanker kulit, kerusakan mata (katarak), gangguan rantai makanan, dan rusaknya tanaman budidaya. Lapisan ozon akan rusak oleh berbagai bahan kimia seperti halon (untuk pemadam kebakaran), dan CFC (chlorofluorocarbon) yang dihasilkan oleh aerosol (gas penyemprot minyak wangi), mesin pendingin (kulkas, AC), dan diperlukan dalam proses pembuatan plastic dan kertas busa. Gas- gas ini oleh sinar matahari akan berubah menjadi chlorine dan chlorinemonoksida yang akan mengikat gas ozon sehingga berubah menjadi gas oksigen. Lama kelamaan ozon akan habis dan berubah menjadi gas oksigen
Lubang ozon saat ini sudah terdapat di daerah Antartika dan Kutub Utara.

Ketersediaan Air Tawar
Air mat esensial bagi eksistensi kehidupan di bumi. Baik kelebihan maupun kekurangan air membawa masalah bagi manusia. Masalah kelebihan air yang dihadapi adalah banjir yang di banyak tempat terutama di perkotaan sudah menjadi masalah rutin. Masalah kekurangan air yang diakibatkan kurangnya cadangan air tanah untuk musim kemarau telah banyak merugikan manusia. Air tanah yang ada telah berkurang akibat pemompaan yang berlebihan dan penggundulan hutan di daerah resapan air. Usaha untuk menanggulangi masalah kekurangan air adalah dengan menjaga persediaan air dan mengendalikan penggunaannya.

Turunnya Hujan Asam
Kegiatan industry menghasilkan gas- gas pencemar SO2, NO2, dan CO2. Apabila gas- gas tersebut bereaksi dengan air maka akan terbentuk air yang asam dan turun ke tanah dalam bentuk hujan asam yang di dalamnya terkandung asam sulfat (H2SO4), asam nitrat (HNO3), dan asam karbonat (H2CO3). Air hujan yang asam akan dapat merusak hutan, mengkaratkan logam, merusak berbagai bangunan dari marmer, tegel, dan beton pada umumnya. Kehidupan di sungai dan danau juga akan terpengaruhi.
Gas- gas tersebut 44,1 % berasal dari asap kendaraan bermotor, 33 % dari rumah tangga, dan 14, 6 % dari industri.

Berkurangnya Luas Hutan
Tidak dapat dipungkiri bahwa dewasa ini telah terjadi pengurangan luas hutan yang terus menerus dan makin meluas. Pengurangan luas hutan tersebut diakibatkan oleh aktivitas manusia mencakup perladangan berpindah, proyek pembangunan, penjarahan hutan, bencana alam (kebakaran dan banjir/ longsor). Dengan terjadinya penyusutan luas hutan, maka resiko akan terjadinya erosi dan banjir sudah tidak terelakkan, demikian juga dengan kekurangan iar pada musim kemarau.

Penurunan Kualitas SDA
Merosotnya kualitas dan kuantitas SDA terjadi karena pemanfaatannya yang melampaui kemampuan pulih atau memang kerusakan sumber daya itu tidak dapat pulih. Dewasa ini terdapat sekitar 7.269.700 ha tanah yang harus dihijaukan, dan 5.830.200 ha yang masih harus dihutankan kembali.
Kualitas SDa yang juga mengalami kemunduran yang parah adalah SDA Air. Di berbagai wilayah, baik air tawar maupun air laut telah mengalami pencemaran yang memerosotkan kualitasnya.

Perluasan Padang Pasir
Dengan makin meningkatnya pemanasan global, berkurangnya luas hutan, berkurangnya air tanah, dan hujan asam, akan menyebabkan makin luasnya tanah yang tandus atau gurun pasir. Apabila kejadian pengrusakan dan pencemaran dari tahun ke tahun tidak lagi bias dicegah, maka paling lama 100 tahun lagi sebagian besar Negara Indonesia akan menjadi padang pasir.

Musnahnya Spesies
Indonesia merupakan Negara tropis yang mempunyai luas kawasan hutan tropis basah terbesar ketiga di dunia serta memiliki keanekaragaman hayati terbesar ketiga di dunia disamping Brazil. Meskipun mempunyai keanekaragaman hayati yang melimpah, yang telah berhasil dimanfaatkan baru sekitar 6.000 jenis tumbuhan, 1000 jenis hewan, dan 100 jenis jasad renik.
Laju pengrusakan hutan yang tinggi mengakibatkan kondisi keanekaragaman hayati yang makin mengkhawatirkan. Pada saat ini, akibat dari pengrusakan hutan telah menyebabkan Indonesia mempunyai daftar spesies terancam punah terpanjang di dunia, yaitu 126 jenis burung, 63 jenis mamalia, dan 21 jenis reptile. Spesies yang dipastikan telah punah diantaranya harimau jawa. Sementara banteng, penyu laut, burung maleo, burung akak tua, dan burung cendrawasih terancam punah karena eksploitasi yang berlebihan.
Dari kelompom tumbuhan ada 36 spesies kayu terancam punah, misalnya kayu ulin dari Kalsel, kayu keruing di Jawa, sawo kecik, kayu hitam di Sulawesi, kayu pandak, pakis haji, pakis hias, anggrek jawa, dan rotan.

Pencemaran Lingkungan
Pencemaran lingkungan merupakan masalah lingkungan yang paling parah. Hampir semua sumber daya yang penting bagi kehidupan yaitu tanah, air, dan udara telah tercemar terutama di kota- kota besar. Tanah dan air banyak tercemar oleh sampah dan limbah rumah tangga/ domestic, limbah pabrik, pestisida, dan limbah berbahaya dan beracun lainnya. Sementara udara telah banyak tercemar oleh gas buangan kendaraan bermotor, gas buangan pabrik, dan berbagai hasil aktivitas manusia lainnya. Akibat dari pencemaran ini, SDA menjadi merosot, yang juga akan menyebabkan kemerosotan kualitas hidup manusia pada akhirnya.


BAB VI
PENGELOLAAN MASALAH KLH


Pembinaan Kesehatan Lingkungan
Perumahan
Penyediaan air bersih
Pembuanagn kotoran manusia
Pengelolaan sampah
Pengelolaan air limbah
Pengelolaan Pencemaran
Pemanfaatan dan Perlindungan SDA

Tanah
Air
Hutan
Perlindungan dan konservasi alam
Keluarga Berencana
Penerapan Analisis Dampak Lingkungan



BAB VII
PKLH SEBAGAI PROGRAM PENDIDIKAN


Pengertian Pendidikan
Pengertian (B. Indonesia) atau Education (B. Inggris) berasal dari kata educare (Yunani) yang berarti membawa keluar yang tersimpan dalam jiwa anak untuk dituntun agar tumbuh dan berkembang.
Pendidikan merupakan ilmu terapan dari psikologi yang bidang garapannya khusus mengenai upaya mengembangkan jiwa seseorang kea rah dewasa. Pendidikan dilakukan melalui usaha sadar, sengaja, dan bertanggung jawab dengan memperhatikan factor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan proses pendidikan, baik formal, non formal, maupun informal.
Sikap dan nilai yang perlu ditanamkan dalam proses pendidikan kependudukan dan lingkungan hidup, di antaranya:
Setiap individu di mana saja harus memiliki kesadaran bahwa ia adalah anggota dari masyarakat dunia.
Suatu etika baru tentang penggunaan bahan dari sumber alam, harus diajarkan kepada peserta didik.
Sikap yang menekankan pada adanya harmoni dengan alam lingkungan perlu ditanamkan, bukan sikap untuk menaklukan alam. Siswa harus merasa bagian dari alam.
Setiap orang harus memperhatikan dan bertindak sesuai dengan kepentingan generasi yang akan datang.
Setiap orang harus mampu menghayati makna hidup di dunia ini sebagai makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa.

Pengertian PKLH
Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup (PKLH) adalah suatu program pendidikan untuk membina anak atau peserta didik agar memiliki pengertian, kesadaran, sikap, dan perilaku yang rasional serta bertanggung jawab tentang pengaruh timbale balik antara penduduk dengan lingkungan hidup dalam berbagai aspek kehidupan manusia.
Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam kaitannya dengan pengelolaan dan pelestarian lingkungan dan sumber daya alam. Pendidikan berusaha mengubah tingkah laku siswa dalam berpikir dan bertindak atau bertingkah laku. PKLH dilaksanakan pada semua tingkat dan lingkungan sekolah untuk membentuk rasa tanggung jawab atas keadaan lingkungan, serta bagaimana memantau, memelihara, dan memperbaiki lingkungan.

Tujuan PKLH
Tujuan Umum
Membina dan mengembangkan anak didik agar memiliki sikap dan tingkah laku kependudukan serta dapat mengelola lingkungan hidup secara rasional dan bertangung jawab dalam rangka memelihara keseimbangan sistem lingkungan dan penggunaan SDA secara spiritual maupun material.
Tujuan Khusus
Menghargai keuntungan-keuntungan keluarga kecil dikaitkan dengan persediaan makanan, pakaian, perumahan, dan pendidikan.
Memahami hubungan antara kebiasaan sehat dan kehidupan sehat serta hubungan antara makanan sehat dengan kehidupan sehat.
Mengembangkan kesadaran tentang kehidupan yang menyenangkan dalam hubungannya dengan besar kecilnya suatu keluarga.
Mengembangkan kebiasaan menjaga kebersihan dirinya dan kebersihan lingkungan keluarga.
Mengembangkan pengertian terhadap kesukaran-kesukaran yang dihadapi oleh keluarga-keluarga besar yang penghasilannya kecil.
Mengembangkan kesadaran tentang perilaku mempunyai keluarga kecil agar dapat memberikan kesejahteraan yang lebih baik kepada seluruh anggotanya.
Mengembangkan pengertian antara besarnya keluarga dan standar kehidupan.
Mengembangkan sikap positif dan bertanggung jawab bahwa NKKBS adalah suatu nilai yang sesuai dengan nilai- nilai agama dan sosial budaya yang membudaya dalam diri pribadi, keluarga, dan masyarakat yang berorientasi pada kehidupan sejahtera dengan jumlah anak ideal untuk mewujudkan kesejahteraan lahir dan kebahagiaan batin.
Kesediaan untuk menerima tanggung jawab bagi perbaikan dan peningkatan hidup keluarga, lingkungan, masyarakat, dan Negara.
Mengembangkan dasar bertanggung jawab kea rah keserasian, keselarasan, dan keseimbangan antara manusia dan lingkungannya baik lingkungan alam maupun lingkungan sosialnya.
Mengembangkan dasar pengetahuan, sikap, dan perilaku professional dalam pendayagunaan, pelestarian dan peningkatan daya dukung sumber daya yang ada.

Sasaran PKLH
Secara ringkas, sasaran PKLH perlu diarahkan pada aspek-aspek:
Kesadaran
Membuat individu dan kelompok masyarakat agar sadar serta peka terhadap totalitas lingkungan dan permasalahannya.
Pengetahuan
Membekali individu dan kelompok masyarakat dengan pengetahuan dasar mengenai totalitas lingkungan, permasalahan, serta peranan dan tanggung jawab manusia.
Sikap
Mendorong individu dan kelompok masyarakat agar memiliki nilai-nilai sosial, kepekaan dan kepedulian terhadap lingkungan, serta motivasi untuk partisipasi aktif dalam perlindungan dan peningkatannya.
Keterampilan
Membantu individu dan kelompok masyarakat untuk meningkatkan keterampilan yang diperlukan dalam memecahkan permasalahan lingkungan hidup.
Kemampuan Evaluasi
Meningkatnya kemampuan individu dan kelompok masyarakat agar dapat mengkaji program- program pembangunan dilihat dari segi ekologis, politis, ekonomi, sosial, estetika, maupun factor pendidikan.
Partisipasi
Mengembangkan rasa tanggung jawab pada individu dan kelompok masyarakat serta member peluang agar dapat terlibat secara aktif memecahkan berbagai permasalahan lingkungan.

Pendekatan PKLH
PKLH melalui jalur pendidikan formal dapat ditempuh melalui dua pendekatan, yaitu pendekatan monolitik dan pendekatan integratif.
Pendekatan monolitik
Pendekatan monolitik adalah pendekatan yang didasarkan pada suatu pemikiran bahwa setiap mata pelajaran merupakan sebuah komponen yang berdiri sendiri dalam kurikulum dan mempunyai tujuan tertentu dalam satu kesatuan yang utuh. Pendekatan monolitik dalam PKLH dapat ditempuh melalui dua cara, yaitu:
Membangun satu disiplin ilmu baru yang diberi nama PKLH. Ilmu ini nantinya dalam program persekolahan dapat dijadikan mata pelajaran tersendiri yang terpisah dari mata-mata pelajaran lainnya.
Membangun paket PKLH yang merupakan mata pelajaran yang berdiri sendiri.
Pendekatan integratif (Terpadu)
Pendekatan terpadu adalah pendekatan yang didasarkan pada suatu pemikiran bahwa program suatu mata pelajaran harus terpadu dengan mata pelajaran lain. Pendekatan terpadu dapat ditempuh melalui dua cara, yaitu:
Membangun suatu unit atau seri pokok bahasan yang disiapkan untuk dipadukan ke dalam mata pelajaran tertentu.
Membangun suatu program inti yang bertitik tolak dari suatu mata pelajaran tertentu.
Berdasarkan pertimbangan, maka pemerintah dalam hal ini Depdiknas menetapkan bahwa pelaksanaan PKLH dalam program sekolah menggunakan pendekatan terpadu (integratif). Agar pendekatan terpadu ini berhasil dengan baik, maka perlu diperhatikan beberapa factor:
Perpaduan harus dilakukan sedemikian rupa sehingga pengetahuan mata pelajaran yang dijadikan tempat perpaduan tidak mengalami perubahan susunan.
Susunan pengetahuan yang dijadikan tempat perpaduan didasarkan pada susunan kurikulum yang berlaku.
Mata pelajaran pengetahuan induk yang dipilih sebagai wadah perpaduan adalah mata pelajaran yang menurut penelitian mempunyai daya serap yang cukup.
Mata pelajaran di sekolah yang ditetapkan sebagai wadah perpaduan adalah Pendidikan Agama, PPKn, Bahasa Indonesia, IPS, IPA, dan Pendidikan Jasmani.

Strategi Pembelajaran PKLH
Materi PKLH yang disajikan di sekolah, dipilih sesuai kriteria sebagai berikut:
Masalah esensial dan aktual tentang kependudukan dan lingkungan dalam masyarakat.
Digunakan untuk mengemban kepribadian sebagai bangsa Indonesia yang berwawasan kependudukan dan lingkungan.
Mempunyai relevansi dengan perkembangan minat kebutuhan dan kemampuan personel peserta didik.
Mempunyai relevansi dengan program pendidikan nasional yang dijabarkan pada kurikulum yang berlaku.
Berfungsi sebagai pengayaan terhadap program pendidikan yang ada serta dapat membekali peserta didik menghadapi masalah kependudukan dan lingkungan pada masa yang akan datang.

Minggu, 27 Juni 2010

CINTA KASIH


Cinta kasih perasaan kasih sayang, kemesraan, belas kasihan dan pengabdian yang diungkapkan dengan tingkah laku yang bertanggung jawab.

Tanggung jawab artinya akibat yang baik, positif, berguna, saling menguntungkan, menciptakan keserasian, keseimbangan, dan kebahagiaan.

Cinta kasih bersumber pada ungkapan perasaan yang didukung oleh unsur karsa, yang dapat berupa tingkah laku dan pertimbangan dengan akal yang menimbulkan tanggung jawab.
Dalam cinta kasih tersimpul pula rasa kasih sayang dan kemesraan. Belas kasihan dan pengabdian.
Cinta kasih yang disertai dengan tanggung jawab menciptakan keserasian, keseimbangan, dan kedamaian antara sesama manusia, antara manusia dengan lingkungan, dan antara manusia dengan Tuhan.

Cinta ideal memiliki 3 unsur :
  1. Keterikatan
  2. Keintiman
  3. Kemesraan

Syarat untuk mewujudkan cinta kasih :
  1. Pengenalan
  2. Tanggung jawab (Responsibility)
  3. Perhatian (care)
  4. Saling menghormati (Respect)

Untuk keutuhan cinta dituntut :
  1. rasa tanggung jawab,
  2. pengorbanan,
  3. kejujuran,
  4. saling percaya,
  5. pengertian,
  6. saling terbuka (hilang salah satu saja bisa meretakkan cinta/rumah tangga)

Macam-macam cinta kasih :
  1. Cinta kasih antar orang tua dan anak
  2. Cinta kasih antara pria dan wanita.
  3. Cinta kasih antara sesama manusia.
  4. Cinta kasih antara manusia dan Tuhan
  5. Cinta kasih manusia terhadap lingkungannya

Peradaban

Peradaban memiliki banyak makna

Pendapat beberapa ahli tentang peradaban :
  1. Damono, 2001 menyatakan Adab berarti akhlak atau kesopanan dan kehalusan budi pekerti.
  2. Fairchild, 1980:41, menyatakan peradaban adalah perkembangan kebudayaan yang telah mencapai tingkat tertentu yang diperoleh manusia pendukungnya.
  3. Kontjaranigrat (1990 : 182) menyatakan peradaban untuk menyebut bagian dan unsur kebudayaan yang halus, maju, dan indah seperti misalnya kesenian, ilmu pengetahuan, adat sopan santun pergaulan, kepandaian menulis, organisasi kenegaraan, kebudayaan yang mempunyai system teknologi dan masyarakat kota yang maju dan kompleks.
  4. Ibnu Khaldun (1332-1406 M) melihat peradaban sebagai organisasi sosial manusia, kelanjutan dari proses tamaddun (semacam urbanisasi), lewat ashabiyah (group feeling), merupakan keseluruhan kompleksitas produk pikiran kelompok manusia yang mengatasi negara, ras, suku, atau agama, yang membedakannya dari yang lain, tetapi tidak monolitik dengan sendirinya. Pendekatan terhadap peradaban bisa dilakukan dengan menggunakan organisasi sosial, kebudayaan, cara berkehidupan yang sudah maju, termasuk system IPTEK dan pemerintahannya.

Dari pendapat ahli diatas bisa disimpulkan bahwa peradaban adalah kebudayaan yang telah mencapai tingkat tertentu pada suatu masyarakat, yang tercermin dalam tingkat intelektual, keindahan, teknologi, dan spiritual.

Setiap masyarakat atau bangsa dimanapun selalu berkebudayaan, tetapi tidak semuanya telah memiliki peradaban,

Peradaban merupakan tahap tertentu dari kebudayaan masyarakat tertentu yang telah mencapai kemajuan tertentu yang dicirikan oleh tingkat ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang telah maju

Tinggi rendahnya peradaban suatu bangsa sangat dipengaruhi oleh :
  • Kemajuan Teknologi
  • Ilmu Pengetahuan
  • Tingkat Pendidikan

Kemampuan teknologi menjadikan bangsa itu dianggap lebih maju dari bangsa-bangsa lain pada zamannya
Kemajuan teknologi bisa dilihat dari infrastruktur bangunan, sarana yang dibuat, lembaga yang dibentuk dll.

Kepribadian (Personality)


Personality adalah susunan unsur-unsur akal dan jiwa yang menentukan perbedaan tingkah laku atau tindakan dari tiap-tiap individu atau ciri-ciri watak seorang individu yang konsisten, yang memberikan kepadanya suatu identitas sebagai individu yang khas.

Unsur-unsur personality meliputi :

1.Pengetahuan, merupakan segala sesuatu yang kita ketahui sebagai hasil penggunaan panca indra
(unsur-unsur akal yg mengisi alam jiwa). Mencakup :
  • Persepsi. Persepsi merupakan seluruh proses akal manusia yang sadar, diterima oleh seluruh panca indra manusia berupa getar eter (cahata, warna) akustik, bau, rasa, tekanan mekanikal dan diolah menjadi sususan yang dipancarkan dan diproyeksikan menjadi penggambaran tentang lingkungan.
  • Apersepsi. Apersepsi merupakan penggambaran oleh manusia berbe da dengan foto, manusia terfokus pada bagian-bagian khusus (mata, telinga), diolah oleh akal fikir, digabung dgn penggambaran lama lalu diproyeksikan sbg penggambaran baru dengan pengertian baru
  • Pengamatan. Pengamatan merupakan suatu persepsi saat diproyeksikan berfokus pada hal yang menarik (lebih terpusat/ lebih intensif), pada bagian-bagian khusus tadi pemusatan akal yang lebih intensif.
  • Konsep. Konsep adalah menggabung, membandingkan bagian-bagian dari suatu penggambaran dengan bagian-bagian dari suatu penggambaran lain yg sejenis. Dengan proses akal, kemampuan manusia untuk membentuk suatu penggambaran yg abstrak yg dalam kenyataannya belum ada, hal tersebut dinamakan konsep secara abstrak.
  • Fantasi. Dalam pengamatan, ada penggambaran yang ditambah-tambahkan, dibesarkan, dikurangi, dikecilkan pada bagian-bagian tertentu, ada pula digabungkan dengan penggambaran lain menjadi penggambaran yang lain dalam kenyataannya tidak ada penggambaran yang tadak realistik

2.Perasaan
Suatu persepsi saat diproyeksikan berfokus pada hal yg menarik (lebih terpusat / lebih intensif), pada bagian-bagian khusus tadi pemusatan akal yang lebih intensif ini yang kita namakan ‘pnengamatan’.

3.Dorongan (Drive)
Dorongan pada diri seorang individu ini meliputi :
  • Dorongan untuk mempertahankan hidup
  • Seks
  • Mencari makan
  • Berinteraksi
  • Meniru
  • Berbakti
  • Keindahan

Kepribadian adalah salah satu penunjang sukses di kehidupan manusia. Kepribadian yang baik akan lebih menunjang sukses dalam kehidupan.
Dalam bukunya ‘Jangan Kuliah Kalau Gak Sukses’, Setia Furqon Khalid menuliskan bahwa hukum kehidupan ada tiga, yaitu :
  1. Hukum Kelembaman. Dalam hukum ini dijelaskan bahwa benda yang diam akan memiliki kecenderungan diam, dan benda yang bergerak akan memiliki kecenderungan bergerak. Korelasinya dengan individu adalah ketika seseorang melakukan sseuatu, maka akan terus menerus melalukan kegiatan. Tapi jika mulai berdiam, maka akan malas untuk bergerak.
  2. Hukum Sebab Akibat. Setiap apa yang kita lakukan pasti sesuai dengan apa yang kita kerjakan. Peribahasa mengatakan ‘apa yang kita tuai adalah hasil dari apa yang kita tanam’. Setiap apa yang kita putuskan akan berpengaruh kepada takdir kita selanjutnya.
  3. Hukum Peluang. Berani mengambil kesempatan. Ingatlah bahwa kesempatan tidak datang dua kali.

Sumber :
  • Hand out ISBD Drs. Ana Maulana M.Pd
  • Furqon Khalid, Setia. Jangan Kuliah Kalo Gak Sukses.Rumah Karya. Sumedang : 2009

Konsep General Education


Dalam kehidupan masyarakat modern ketergantungan hidup terhadap produk teknologi terutama teknologi informasi. Kemajuan iptek di era globalisasi (kehidupan tanpa tapal batas), menuntut masyarakat untuk memiliki kemampuan spesialisasi. Hal ini berpengaruh pada pola fikir, pola hidup dan perilaku. Teknologi disatu sisi membantu aktivitas hidup masyarakat, di sisi lain menjadikan sikap mental masyarakat malas, karena dibuai berbagai kemudahan. Kehidupan di zaman modern seolah-olah tidak akan dapat bertahan hidup tanpa bantuan produk teknologi, hal ini memaksa kehidupan menjadi konsumtif. Pada saatnya akan menggusur nilai-nilai kemanusiaan yaitu kemandirian dalam mengatasi persoalan hidupnya. Nilai-nilai kemandirian sangat dibutuhkan karena didalamnya ada unsur kreatifitas dan efisiensi. Situasi yang dilematis, perkembangan kehidupan modern biaya hidup menjadi tinggi, namun tidak mengikuti perkembangan jauh ketinggalan, ini merupakan problematika kehidupan modern.

Untuk mengantisipasi dampak negatif kemajuan iptek dan lajunya arus globalisasi yang cepat, perlu menyadari untuk segera membekali peserta didik dengan kemampuan dasar diantaranya nilai-nilai kemandirian. Secara filosofis kemampuan tersebut berupa kemampuan dalam memahami, memaknai dan mengamalkan nilai-nilai esensial yang ada pada dirinya baik sebagai individu, anggota keluarga, anggota masyarakat, warga Negara maupun sebagai bagian dari alam.

Abad 20 di Amerika dan Eropa, hasil analisis mereka berkesimpulan bahwa sistem pendidikan modern telah menghasilkan para saintis dan teknokrat yang handal tapi tidak melahirkan para lulusan yang memiliki integritas kepribadian. Menurut Philip H. Phenix (1964:6), untuk menghasilkan para lulusan yang memiliki kompetensi kepribadian dan keahlian yang matang diperlukan pemahaman dan pengalaman enam pola makna esensial bagi segenap mahasiswa yaitu ;

  1. Makna symbolycs, yaitu kemampuan berbahasa dan berhitung
  2. Makna empirics, yaitu kemampuan untuk memaknai benda-benda melalui proses penjelajahan dan penyelidikan empiris
  3. Makna esthetics, yaitu kemampuan memaknai keindahan seni dan fenomena alam
  4. Makna ethics, yaitu kemampuan memaknai baik dan buruk
  5. Makna synoetics, yakni kemampuan berfikir logis, rasional sehingga dapat memaknai benar dan salah
  6. Makna synoptic, yaitu kemampuan untuk beragama atau berfilsafat

Keenam pola makna di atas dikemas dalam bentuk General Education (Pendidikan Umum)

Philip H. Phenix (1963:8) merumuskan tujuan pendidikan umum :
Manusia yang memiliki kemampuan dalam menggunakan kata-kata, symbol, isyarat, dapat menerima informasi factual, dapat melakukan dan mengapresiasi objek-objek seni, memiliki kemampuan dan disiplin hidup dalam hubungan dengan dirinya maupun orang lain, cakap dalam mengambil keputusan yang bijaksana, dapat mempertimbangkan antara yang benar dan yang salah serta memiliki pandangan yang integral. Wolfgang Klafki (1968:20) : general education merupakan bidang studi yang komprehensif karena mendidik kepala, hati dan tangan. Secara terintegrasi. Sasaran yang disentuh dalam general education adalah tiga potensi utama manusia yaitu : akal, hati dan tingkah lakunya.

Di Amerika dan Inggris, konsep general education diakui sebagai sebuah program studi yaitu program pendidikan yang mengembangkan seluruh aspek kepribadian dalam rangka menciptakan masyarakat yang berbudaya, demokratis dan perduli terhadap lingkungannya baik lingkungan alam maupun lingkungan sosialnya. Laporan lima puluh tahunan dari Nation Society for the study of education tahun 1958, program studi general education di Amerika, dilatarbelakangi oleh empat hal, yaitu :
  1. Sebagai reaksi masyarakat terhadap spesialisasi keilmuan yang berlebihan, dimana para spesialis telah mendewakan hasil-hasil temuannya yang menakjubkan, sementara mereka lupa pada nilai-nilai esensial kemanusiaannya.
  2. Sebagai reaksi terhadap kepincangan penguasaan minat-minat khusus dengan perolehan peradaban yang lebih luas
  3. Sebagai reaksi terhadap pengkotak-kotakan kurikulum dan pecahnya pengalaman belajar siswa
  4. Sebagai reaksi terhadap formalism dalam pendidikan liberal

Ilmu Sosial dan Budaya Dasar (ISBD)

VISI DAN MISI MATA KULIAH BERKEHIDUPAN DAN BERMASYARAKAT

VISI dari MBB

  1. menjadi sumber nilai, moral, estetika, etika dan panduan bagi penyelenggaraan pendidikan dalam mengantarkan mahasiswa mengembangkan kemampuan pemahaman serta penguasaan.

  2. Keanekaragaman, kesederajatan dan kemartabatan manusia sebagai individu dan mahluk sosial di dalam kehidupan bermasyarakat dengan berpedoman kepada kebudayaan melalui pranata pendidikan

  3. Tanggung jawab manusia terhadap sumber daya alam dan lingkungannya dalam berkehidupan bermasyarakat baik nasional maupun global, yang membatasi tindak kekaryaan seseorang sesuai dengan kompetensi keahliannya.

MISI MBB

adalah memberikan landasan pengetahuan dan wawasan luas serta keyakinan kepada mahasiswa sebagai bekal hidup bermasyarakat selaku individu, mahluk sosial yang beradab, bertanggung jawab terhadap sumber daya alam dan lingkungannya.

KOMPETENSI MBB

Kompetensi MBB yang dituju ialah agar mahasiswa menguasai kemampuan berfikir rasional, berwawasan luas, berjiwa besar sebagai manusia intelektual beradab dan bermartabat yang bertanggung jawab terhadap :

  1. Terwujudnya estetika, etika dan moral atau nilai-nilai budaya bagi keteraturan, kebersamaan dan kesejahteraan hidup bermasyarakat

  2. Terpeliharanya sumber daya alam dan lingkungannya

VISI DAN MISI ISBD

VISI ISBD

Berkembangnya mahasiswa sebagai manusia terpelajar yang kritis, peka dan arif dalam memahami keragaman dan kesederajatan manusia yang dilandasi nilai-nilai estetika, etika dan moral dalam kehidupan bermasyarakat.

MISI ISBD

Memberikan landasan dan wawasan yang luas serta menumbuhkan sikap kritis, peka dan arif pada mahasiswa untuk memahami keragaman dan kesederajatan manusia dalam kehidupan bermasyarakat selaku individu dan mahluk sosial yang beradab serta bertanggung jawab terhadap sumber daya dan lingkungannya.

KOMPETENSI ISBD

Menjadi ilmuwan dan profesional yang berfikir kritis, kreatif, sistemik dan ilmiah, berwawasan luas, etis, estetis serta memiliki apresiasi, kepekaan dan empati sosial, bersikap demokratis, berkeadaban serta ikut berperan mencari solusi pemecahan masalah sosial budaya secara arif

TUJUAN ISBD

  1. Mengembangkan kesadaran mahasiswa menguasai pengetahuan tentang keanekaragaman dan kesederajatan manusia sebagai individu dan mahluk sosial dalam kehidupan bermasyarakat.

  2. Menumbuhkan sikap kritis, peka dan arif dalam memahami keragaman dan kesederajatan manusia dengan landasan nilai estetika, etika dan moral dalam kehidupan bermasyarakat

  3. memberikan landasan pengetahuan dan wawasan yang luas serta keyakinan kepada mahasiswa sebagai bekal bagi hidup bermasyarakat, selaku individu dan mahluk sosial yang beradab dalam mempraktikkan pengetahuan akademik dan keahliannya.

  4. Mahluk sosial yang beradab dalam mempraktekkan pengetahuan akademik dan keahliannya



Sumber :

  • Hand out ISBD Drs. Ana Maulana M.Pd

Jumat, 16 April 2010

Identitas

Nama: Gina Pradina Irawan
NIM: 09512001
Semester/ Kelas: 2/ C
Jurusan: Pendidikan Matematika S-1 (STKIP Garut)
Mata Kuliah: Ilmu Sosial Budaya Dasar
Dosen Pengampu: Drs. Ana Maulana, M.Pd